Nasional

Kapolda Papua Heran Mahasiswa Tolak Undangan Gubernur

EDUNEWS.ID – Polda Papua mencatat sebanyak 2.600 mahasiswa dan pelajar telah pulang ke Papua dari berbagai kota studi di Indonesia.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan kembalinya ribuan pelajar ke Bumi Cenderawasi menjadi beban sosial bagi pemerintah daerah.

“Adik-adik pelajar dan mahasiswa yang sudah kembali ke Papua saat ini tercatat 2.600 orang. Untuk apa mereka pulang? Ini menjadi beban sosial,” kata Paulus seperti diberitakan Antara, Senin (14/10/2019).

Kapolda mengatakan bahwa para pelajar dan mahasiswa merupakan kelompok yang paling rentan disusupi dan dipengaruhi oleh pihak-pihak yang mempunyai keinginan dan agenda-agenda tertentu di Papua sekarang ini.

Menurut Kapolda, pelajar dan mahasiswa itu sudah diperintahkan untuk kembali ke kota studi masing-masing. Akan tetapi, mereka tidak mau kembali.

Selain itu mereka juga menolak undangan Gubernur Papua Lukas Enembe. Penolakan itu disampaikan di depan semua pejabat Forkopimda Provinsi Papua.

“Ada apa ini? Di sisi lain mereka terus mendengungkan berbagai permasalahan yang terjadi, sekecil apa pun melalui jalur-jalur komunikasi yang mereka punya. Ini nyata,” tutur Paulus.

Sehubungan dengan hal itu, Kapolda mengingatkan jajaran kepolisian di semua daerah di Papua agar lebih waspada dan peka terhadap perkembangan situasi yang terjadi di tengah masyarakat.

“Ada informasi sekecil apa pun, desas-desus, isu-isu yang bertebaran di media sosial, kasih input kepada teman-teman untuk mengantisipasinya,” ucapnya.

Guna mengamankan situasi di seluruh wilayah Provinsi Papua, kata Kapolda, Mabes Polri mengirim ratusan personel Brimob yang merupakan BKO dari 13 polda se-Indonesia untuk ditugaskan di sejumlah daerah rawan di wilayah provinsi ujung timur Indonesia itu.

Paulus mengimbau setiap polres yang mendapat tambahan pasukan Brimob BKO dari berbagai polda untuk bersinergi membangun komunikasi dan koordinasi dengan menggelar kegiatan patroli bersama, razia senjata tajam, dan penyakit-penyakit masyarakat, seperti minuman keras ataupun menempatkan pos-pos keamanan di wilayah-wilayah yang dianggap rawan.

Baca Juga :   AHY Ungkap Prabowo Minta Siapkan Sejumlah Kader Demokrat untuk Jadi Menteri

“Diminta atau tidak diminta wajib hukumnya bagi rekan-rekan di kewilayahan untuk berterima kasih kepada rekan-rekan yang datang bertugas membantu kita. Ancaman kita nyata, bukan tidak nyata. Jangan berpikir konflik di Papua itu biasa. Situasi sekarang lebih spesifik,” ucap Paulus.

Selain itu, Kapolda juga mengingatkan jajarannya agar mengantisipasi pergerakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) yang terus-menerus melakukan berbagai upaya kekerasan dan teror penembakan.

“Rekan-rekan jangan lengah, tetap waspada. Bangun komunikasi dengan semua pihak sebab di semua daerah ada banyak tokoh yang mempunyai pengaruh,” ujar Kapolda.

Pada saat ini, Kapolda Papua bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab tengah berada di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, untuk melakukan konsolidasi personel Polri dan TNI di wilayah itu menyusul terjadinya pembunuhan terhadap seorang pekerja bangunan di dekat Jembatan Woma, Wamena, Sabtu (12/10/2019).

sra

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com