MAKASSAR, EDUNEWS.ID- Tidak beroperasinya bus sekolah gratis sebagai sarana pendukung bagi anak sekolah di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat akhirnya menuai perhatian dari Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat yang menangani bidang pendidikan.
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Rahim mengatakan, jika benar informasi yang menyebut tidak beroperasinya bus sekolah gratis di Kabupaten Majene, dengan alasan kehabisan bahan bakar solar karena tidak adanya anggaran yang dialokasikan oleh Pemerintah Majene, menunjukkan adanya di kesalahan perencanaan di Dinas Pendidikan Kabupaten Majene.
“Kalau benar informasi tersebut benar adanya, ini menunjukkan Perencanaan Dinas Pendidikan Kabupaten Majene tidak benar,” katanya, saat dikonfirmasi edunews.id, Jumat (27/1/2017).
Rahim melanjutkan, kondisi yang terjadi pada sektor pendidikan di Majene tersebut menjadi catatan yang kurang baik. Bahkan meerupakan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi.
“Ini kesalahan yang sangat fatal,” tuturn Politisi Nasdem.
Ia menambahkan, mestinya, Pemerintah Majene, dalam hal ini Bupati Majene melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap persoalan tersebut dengan menganggarkan terlebih dahulu biaya operasional di sektor pendidikan, supaya bus sekolah gratis yang selama ini menjadi fasilitas bagi siswa sekolah tetap beroperasi.
“Sebenarnya pak bupati bisa mengalokasikannya meski harus mendahului APBD pengganggaran,”katanya.
Seperti diberitakan edunews.id, bus sekolah gratis yang selama ini beroperasi di Desa Sulai, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, karena alasan tidak cairnya anggaran untuk pembelian Solar mengakibatkan siswa SD Inpres 13 Kabiraan Desa Sulai harus rela berjalan kaki sejauh 5 Kilometer.
TASRIF ALKHAFIAH