SURABAYA, EDUNEWS.ID – Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Ampel Surabaya menggelar sosialisasi gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Inisiatif ini diapresiasi oleh Ketua Dewan Penasehat DWP Kementerian Agama Trisna Willy Lukman Hakim.
“Pertemuan ini adalah pertemuan pertama saya di UINSA. Selain itu, sosialisasi ini juga yang pertama kali dilaksanakan di kampus Universitas Islam. Gerakan SPAK sudah dicanangkan sejak 22 April 2014,” terangnya di hadapan civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, Senin (22/5/2017).
Menurut Trisna Willy, SPAK harus terus digaungkan untuk membantu pemberantasan korupsi. Dalam ajaran agama manapun, perbuatan mengambil harta orang lain atau memperoleh harta dengan cara tidak patut adalah dilarang. Pelakunya mendapat dosa dan dikenakan azab di akherat kelak.
SPAK penting, lanjut Trisna Willy, karena perempuan mempunya peran penting dalam pendidikan anti korupsi. Perempuan atau ibu dianggap sebagai figur sentral dalam memberikan pendidikan moral pada anak dan keluarga. Hal ini juga yang menjadi landasan kuat untuk melahirkan gerakan SPAK.
“Peran dam tanggung jawab yang disandang perempuan sangat penting dalam menjaga ketentraman dan kedamaian keluarganya, baik selaku istri maupun ibu bagi anak-anaknya. Seorang istri harus tahu uang yang diperoleh suaminya bersumber dari mana,” tegasnya.
“Kejujuran harus dijadikan jari diri guna mewujudkan negara yang lebih baik di masa depan,” tambahnya.
EDUNEWS.ID
