MANADO, EDUNEWS.ID – Wakil Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) bidang akademik Jimmy Posangi mengaku pihaknya masih berbaik hati kepada mahasiswa yang terlibat kasus pembobolan sistem IT dikampus tersebut.
Sebenarnya kata Posangi, kalau ikut keinginan rektor dikeluarkan, karena telah berlaku tidak jujur. Jika kasus ini terjadi di Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Madah (UGM), Universitas Padjajaran (Unpad) katanya, bisa menyebabkan mereka dikeluarkan.
Ia menyebut mereka yang menganti nilai sebagai pencuri. Ia mengatakan di universitas besar lain di Indonesia mereka pasti tidak diluluskan dan dipecat. Terkait pembobolan sistem informasi di Unsrat bagi Posangi bukan lal mengejutkan. Di Pentangon saja yang sudah tujuh lapis pengamanannya katanya bisa dibobol, apalagi Unsrat.
Sistem yang bocor itu katanya sudah ditambal. Mereka dapat mengetahui kembali jika sistem diretas.
“Ada signal lampu yang memberi tanda dan pelaku tidak bisa masuk lagi dengan sistem yang sama. Tim khusus sudah dibuat untuk itu. Kami sudah melacak Internet Protocol (IP) dari komputer,” ujarnya.
Pelaku katanya bisa juga masuk di satu sistem di universitas. Mereka sementara mengadakan pelacakan dan belum bisa memberikan jawaban terhadap hasil pelacakan.
Sebelumnya sebanyak 167 mahasiswa Unsrat diduga terlibat pembobolan sistem IT Unsrat lalu mengubah nilai beberapa mahasiswa dikam[us tersebut.