News

Nadiem Yakin Dapat Dukungan DPR Usai Rapat Perdana di Senayan

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim merasa optimistis kebijakan kementeriannya bakal didukung oleh DPR RI. Kepercayaan diri ini diperoleh Nadiem usai menggelar rapat perdananya dengan Komisi X DPR RI pada Rabu (7/11/2019).

“Setelah berbincang-bincang dan mendapat berbagai macam masukan saya lebih optimis lagi bahwa mendapat dukungan dari DPR Komisi X untuk bisa melaksanakan lompatan perbaikan, lompatan inovasi di dalam dunia pendidikan,” kata Nadiem di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Nadiem mengaku, ia sempat merasa kikuk saat mengikuti rapat dan mempresentasikan programnya pertama kali dengan anggota dewan. Terlebih, Ia mengaku baru pertama menginjakkan kaki di ruang rapat komisi X.

Kendati demikian, setelah mendapat respons dan masukan anggota dewan, Nadiem merasa positif fokus programnya bakal mendapat dukungan. Dalam waktu terdekat, Nadiem meminta waktu 100 hari untuk menyusun program secara komprehensif.

“Untuk menyusun, untuk mendengar, untuk belajar dan menyusun rancangan program. Itu maksudnya. Jadi kita tidak bisa terlalu terburu-buru untuk melakukan itu. Tapi tentunya ada beberapa hal-hal yang akan kita bisa laksanakan dulu,” ujar Eks CEO Go-Jek itu.

Dalam rapat itu, Nadiem Makarim memaparkan poin-poin fokus yang akan dijalankan kementeriannya di periode 2019 – 2024. Nadiem mengatakan, fokus-fokus itu menginterpretasi visi Presiden Joko Widodo terkait pembangunan sumber daya manusia (SDM). Fokus pembangunan SDM itu dikelompokkan Nadiem dalam lima fokus.

Poin pertama, Nadiem mengemukakan soal pendidikan karakter. Kemendikbud, kata Nadiem, akan memprioritaskan pendidikan karakter yang berbasis pengalaman, dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, menurut Nadiem, pemuda Indonesia akan memiliki integritas.

Poin kedua, lanjut Nadiem yakni deregulasi dan debirokratidasi. Nadiem ingin memotong semua regulasi yang menghambat terobosan dan peningkatan investasi, terkait pendidikan di Indoensia. Régulasi dan birokrasi pendidikan yang berbelit di Indonesia, kata Nadiem menghambat inovasi.

Baca Juga :   Komisi I DPR Dorong Perpres Publisher Rights Jadi Undang-Undang

Poin ketiga, Nadiem kembali bicara soal investasi. Nadiem menginginkan peningkatan investasi dan inovasi kebijakan pemerintah harus kondusif untuk menggerakkan sektor swasta, agar meningkatkan investasi, terutama di sektor pendidikan.

Poin keempat, Nadiem menginginkan pendidikan Indonesia dengan kerangka penciptaan lapangan kerja. Semua kegiatan program pendidikan pemerintah, berorientasi pada penciptaan lapangan kerja.

Poin terakhir, Nadiem berbicara soal pemberdayaan teknologi. Nadiem menginginkan teknologi menjadi penunjang sumber daya manusia. Ia menginginkan, pendidikan berfungsi untuk memperkuat teknologi sebagai alat pemerataan.

rpl

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com