JAKARTA, EDUNEWS.ID – Anak-anak korban banjir di Kudus diberi trauma healing agar tidak jenuh selama mengungsi. Ia sudah Lebih dari dua pekan berada di pengungsian.
Anak-anak yang mengungsi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus mendapatkan trauma healing dari Rumah Terapi ABK Darul Fatonah Kudus. Tampak anak-anak itu asyik bermain permainan tradisional dan tertawa riang.
“Datang ke lokasi pengungsian bagaimana anak-anak di sini jumlahnya banyak sekali, lebih dari dua minggu. Ketika kami menanyakan kepada mereka jenuh tidak sih, ya mau apa lagi karena tidak bisa pulang. Sejauh ini mereka menciptakan kegiatan sendiri,” kata Pimpinan Rumah Terapi ABK Darul Fatonah Kudus, Heni Mustikaningati saat ditemui di lokasi, Jumat (19/2/2021).
Heni mengatakan anak-anak korban banjir itu diajak bermain permainan tradisional. Mereka juga diajak bernyanyi dan diberi bingkisan agar kembali riang.
“Sehingga makanya berinisiatif membawakan mainan tradisional dan kemudian mengajak mereka bermain bersama menjaga protokol kesehatan dan permainan yang kita bawakan tradisional,” ucapnya.
“Alhamdulillah anak-anak sangat antusias, respons antusias sekali. Luar biasa malahan tidak bisa disetop, karena mungkin lama tidak mendapatkan permainan yang sedemikian sehingga mereka sangat antusias,” sambung Heni.
Sementara itu, salah seorang anak korban banjir di Kudus, Nurul Afiah mengaku senang diajak bermain dan diberikan jajan. Dia mengaku sudah jenuh tinggal di pengungsian selama dua pekan lebih ini.
“Tadi diajak menggambar terus main monopoli. Dua minggu di sini,” ujar Nurul.
Anak-anak korban banjir di Kudus diajak bermain permainan tradisional, Jumat (19/2/2021). Anak-anak yang mengungsi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus mendapatkan trauma healing dari Rumah Terapi ABK Darul Fatonah Kudus.
Salah satu orang tua, Nur, mengaku senang dengan adanya program trauma healing ini. Menurutnya kegiatan tersebut cukup menghibur anak-anak yang sudah dua pekan di pengungsian.
“Biar anak-anak senang. Biar tidak bosan di pengungsian, sebab sudah hampir 2 minggu,” kata Nur ditemui di lokasi sore ini.
Nur berharap banjir di permukiman rumahnya sudah dua pekan ini segera surut. Rumahnya tergenang banjir dengan ketinggian 50 sentimeter.
“Di permukiman 50 sentimeter masuk rumah di jalan 1 meter. Harapannya cepat surut biar segera bisa pulang,” harapnya.
dtk
