MAKASSAR, EDUNEWS.ID – Kendala masih ditemukan jelang pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Di Sulsel, sebanyak 165 sekolah menengah atas (SMA) sederajat masih kekurangan perangkat keras berupa komputer dan laptop.
“Kita masih butuh komputer di 165 sekolah. Kebanyakan sekolah ini adalah sekolah baru dan terpencil,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, Rabu (21/3/2018).
None–sapaan akrab Irman YL mengatakan, untuk persiapan UNBK pihaknya sudah melakukan tiga kali simulasi. Hasilnya infrastruktur baik ketersediaan komputer atau laptop, listrik dan jaringan internet sudah memadai.
Untuk menutupi kekurangan komputer, panitia penyelenggara meminjam beberapa laptop milik guru dan siswa. Soal anggaran, Disdik Sulsel telah mencairkan Rp17 miliar untuk pelaksanaan UNBK.
“Pihak dewan siap menambah fasilitas komputer, termasuk mengalihkan anggaran Pilgub yang ada, mereka tawarkan jadi Rp25 miliar. Komputer ini bukan hanya untuk UNBK tapi bisa dipakai untuk pembelajaran TIK,” lanjut Irman.
Sebagai kebutuhan dalam menjawab soal, komputer dan laptop yang menjadi landasan dasar bagi siswa untuk meraih kelulusan, sehingga dibutuhkan kemudahan lebih dari pihak pemerintah.
Tidak menutup kemungkinan bagi sekolah yang masih kekurangan perangkat keras dapat menggunakan aplikasi berbasis android dari smartphone. Diketahui saat ini kata None, sedang berlangsung Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN).
Untuk ujian ini Disdik menyiapkan aplikasi yang bisa digunakan di smartphone atau android. Pelaksanaan ujian menggunakan Android ini sudah diaplikasikan semua sekolah di Makassar.
Berdasarkan data Disdik, jumlah siswa yang akan mengikuti UNBK di Sulsel sebanyak 134.236 terdiri dari laki-laki 65.298 dan perempuan 68.938. Siswa ini berasal dari 1368 sekolah mulai dari SMA, SMK dan MA.
Berdasarkan jadwal dari Kemendiknas, UN untuk tingkat SMK akan diselenggarakan pada 2 April hingga 5 April. Kemudian SMA/MA pada 9 hingga 12 April dan UN susulan SMK/SMA/MA pada 17 April hingga 18 April.