JABODETABEK

Revitalisasi Angkutan Umum Jabodetabek Wajib

 

 

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Revitalisasi angkutan umum di kawasan Jabodetabek sudah sepatutnya menjadi prioritas. Hal itu disampaikan pengamat transportasi, Djoko Setijowarno. Sebab menurut dia, total pergerakan di kawasan ini sudah mencapai 50 juta pergerakan per hari, di mana peran angkutan umum massal baru mencapai dua sampai empat persen.

Djoko menjelaskan, permasalahan Jabodetabek saat ini adalah tingkat kemacetan semakin tinggi, sepeda motor kian dominan, sedangkan angkutan umum terus menurun. “Infrastruktur angkutan massal terbatas, pengadaan bus dan commuter line masih belum memenuhi perjalanan,” ucapnya, Senin (12/3/2018).

Tapi, Djoko menilai, pengembangan transportasi umum memang bukanlah pekerjaan mudah. Menambah kapasitas KRL sudah sulit dilakukan karena rangkaian yang padat. Sedangkan menambah frekuensi perjalanan akan terhambat perlintasan sebidang dengan jalan raya.

Salah satu cara yang sudah digunakan adalah memperpanjang jaringan pelayanan KRL hingga Cikarang. Hanya, Djoko melihat, operasi ini masih belum bisa maksimal karena jalur ganda belum selesai terbangun.

Upaya lain yang masih bisa dilakukan, yakni memperpanjang layanan bus Transjakarta hingga kawasan Bodetabek. Selain itu juga memberi layanan angkutan umum yang tersedia di seluruh kawasan perumahan di Bodetabek.

“Layanan ini bisa beroperasi pada jam sibuk sampai masuk ke pusat kota Jakarta. Di saat jam tidak sibuk, cukup singgah di stasiun KRL terdekat,” tutur Djoko.

Cara lain untuk mengurangi kendaraan di Jakarta yakni menerapkan program ganjil genap di akses pintu tol. Tidak hanya di Bekasi, Djoko mengatakan, sistem ini bisa diterapkan untuk semua akses pintu masuk tol di kawasan lain seperti Tangerang, Bogor dan Depok.

Djoko tidak menampik, akan adanya gelombang kontra terkait kebijakan tersebut. Tapi, apabila pemerintah dan pihak terkait memiliki komitmen kuat untuk berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas angkutan umum, masyarakat dapat menerimanya.

Kondisi ini sempat terjadi pada KRL Jabodetabek lima tahun silam. Ketika mulai ada pembenahan, banyak pihak menolak bahkan demo di sejumlah stasiun. “Tapi, dengan berjalannya waktu, pelayanan makin bagus, publik akhirnya banyak beralih menggunakan KRL,” ujar Djoko.

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com