Opini

Zaman Pandemi,  Zamannya Kuota

Ilustrasi Learning From Home

Oleh :  Firdaus*

OPINI, EDUNEWS.ID-Setelah anak sekolah dan Mahasiswa belajar di rumah (Lerning From Home)  termasuk dengan para pendidiknya baik seorang Guru atau Dosen yang harus mengajar dari rumah (Teaching From Home (TFH)) mengikuti instruksi pemerintah dalam rangka meredam Pandemi Covid  – 19, ternyata semakin lama semakin terlihat permasalahan baru yang muncul.

Dari para Murid sekolah, Mahasiswa, Dosen, Guru dan tentu saja para orang tua Murid yang belakangan terasa “kewalahan” dengan sistem pembelajaran daring (jarak jauh / online) yang harus menggunakan internet online, karena penggunaan pulsa dan kuota yang lebih cepat habis untuk belajar dan mengajar dari rumah, terutama bagi mereka para orang tua dari ekonomi menengah kebawah.

Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) sudah berupaya seoptimal mungkin untuk membantu, dengan perubahan mekanisme pemberian dana BOS (Biaya Operasional Sekolah) melalui Permendikbud No, 19 Tahun 2020, yang baru tentang Juknis (Petunjuk Teknis) BOS Reguler, yang  kesimpulannya berisi bahwa dana BOS bisa dipakai untuk membeli pulsa internet bagi Guru dan Murid dalam rangka mendukung pembelajaran online dari rumah.

Lalu bagaimana dengan anak – anak yang terkena dampak orangtuanya sebagai karyawan – staf yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), yang dirumahkan atau tempat usaha informalnya ditutup imbas Pandemi Covid – 19?, dan bisa megakibatkan mereka tidak lagi sekolah atau kuliah?, karena bagi sebagian masyarakat umum, teknologi pembelajaran kelas daring (jarak jauh) memang sangat bagus, efektif dan efesien namun mahal dalam prosesnya.

Namun Alhamdulillah, ada Kartu Prakerja bagi karyawan – buruh yang kehilangan pendapatannya karena dampak Pandemi Covid – 19.  Pemerintah juga sudah mengeluarkan KIP (Kartu Indonesia Pintar) dari Program Indonesia Pintar (PIP) bagi murid sekolah dari keluarga rentan miskin atau miskin yang mempunyai Kartu Keluarga Sejahtera, belum lagi tambahan dana dari BOS Reguler untuk membeli pulsa yang mudah – mudahan ini sedikat banyak bisa membantu mereka.

Kerjasama Perusahaan Operator Telekomunikasi Seluler Diharapkan

Lebih jauh diharapkan agar para operator telekomunikasi seluler bisa berkerja sama dengan membantu masyarakat terutama dimasa – masa sulit Covid – 19, karena dengan sistem Lerning From Home dan Teaching From Home (TFH) yang sangat mengandalkan teknologi internet online, masyarakat  harus sering membeli pulsa kuota, dan bukan saja dari dunia pendidikan namun juga keseluruhan bidang,  terutama para karyawan – staf yang harus bekerja dari rumah (Work From Home (WFH)), juga membutuhkan teknologi internet online, seperti membuat laporan – laporan pekerjaan, upload – uplode data, rapat – rapat secara online dan lain – lain, yang kesemuannya sangat membutuhkan pulsa kuota yang besar.

Baca Juga :   Narkoba di Lutim: Antara Penegakan Hukum atau Permainan Penegak Hukum

Lalu Program PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan transisi, warga masyarakat disarankan untuk membeli kebutuhan sehari – hari dan kesehatan juga dengan sistem online, dan ini dilakukan hampir setiap saat. Sewaktu mendekati bulan suci Ramadhan dan Idul Adha, Pemerintah jauh – jauh hari sudah meminta masyarakat untuk beribadah dirumah, bahkan sholat Ied bisa dilakukan di rumah, yang pada akhirnya dalam merayakan hari Lebaran, karena mengikuti peraturan PSBB akan banyak sekali aktifitas komunikasi melalui sistem online (WA atau SMS).

Untuk membantu meringankan beban masyarakat terutama dari ekonomi menengah kebawah, operator telekomunikasi seluler bisa menurunkan tarif biaya pulsanya kalau perlu secara signifikan, namun dengan kecepatan akses internet yang sama, agar sama dengan masyarakat Indonesia yang secara signifikan melakukan perubahan gaya hidup sehari hari (pakai masker, jaga jarak, sering cuci tangan, WFH dan Lerning From Home) demi bertahan hidup dari Pandemi Covid – 19, Penjelasan – penjelasan  tentang subsidi yang sudah dilakukan oleh perusahaan – perusahaan telekomunikasi besar melalui pernyataan dari wakil pemerintah di acara talkshow televisi swasta malam (sumber: https://www.youtube.com/watch?v=BO_3I05vnzs, 05/08/2020) belum signifikan dirasakan bagi masyarakat,  karena  sekarang dimasa – masa sulit ini, bukan saja kebutuhan – kebutuhan pokok dan kesehatan yang harus dipenuhi, namun juga kebutuhan akan pulsa dan kuota.

 

Firdaus, Penulis  dan   Peneliti

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com