Ekonomi

Pemerintah Putar Otak Bangun Infrastruktur Tanpa Utang

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Pemerintah tengah menggarap skema pendanaan dalam pembangunan infrastruktur tanpa meninggalkan jejak utang.

“Selama ini kan kita rely (mengandalkan) pada utang, nah kita ingin dorong supaya ini kita sifatnya investasi dalam bentuk ekuitas,” kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo usai menghadiri rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Pria yang kerap disapa Tiko tersebut mengatakan, skema pendanaan itu akan menggunakan investasi asing.

“Seiring dengan pembahasan omnibus law Cipta Kerja, itu kan kita mau menciptakan banyak pekerjaan dan menarik investasi asing. Nah kita lagi berpikir dan brainstorming-lah mengenai bagaimana kita membentuk investasi, membuat investasi baru yang kita bisa men-track yang bisa berinvestasi langsung terhadap proyek-proyek di Indonesia,” jelas Tiko.

Adapun jenis infrastrukturnya seperti bandara, pelabuhan, pembangkit listrik, jalan tol, pariwisata, dan sebagainya.

“Malam ini kita bicara khusus mengenai pendanaan investasi, untuk infrastruktur, kan kita ke depan perlu banyak. Macam-macam, ya airport, tol, pelabuhan, pariwisata, kemudian pembangkit listrik,” jelas dia.

Lebih lanjut, Tiko mengatakan bahwa skema investasi asing ini bisa melalui proyek-proyek yang sudah ada, namun dananya juga bisa dialokasikan untuk proyek baru. Sehingga, investasi tersebut sebagai pemancing para investor kepada proyek-proyek baru.

“Jadi proyek yang sudah ada ini kita gunakan sebagai pancingan untuk orang masuk uangnya dipakai untuk proyek baru. Tapi konsepnya belum jadilah, masih diskusi,” ucap dia.

Salah satu lokasi yang akan dijadikan proyek baru adalah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tiko mencontohkan, investor asing di kawasan wisata Nusa Dua, Bali yakni Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bisa juga mengalokasikan dananya untuk proyek infrastruktur pariwisata baru di Labuan Bajo.

“Nah ini kita banyak aset-aset yang sudah jadi sudah operating. Seperti contohnya Nusa Dua ya, Bali, itu kan punya ITDC. Nah ini kan kita sebenarnya bisa menggunakan ini untuk me-leverage (mempengaruhi/memancing) supaya bisa investasi baru di Labuan Bajo. Jadi idenya bagaimana aset yang sudah ada ini kita gunakan untuk modal supaya kita bisa berinvestasi baru,” ujar Tiko.

mrd

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com