JAKARTA, EDUNEWS.ID – Pandemi Covid-19 atau virus Corona memaksa para pelaku usaha untuk bisa beradaptasi di segala kondisis. Hampir semua sektor terdampak Pandemi Covid-19, tak terkecuali pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM di Indonesia berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional yakni sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Adapun UMKM juga menyumbang 97% dari total tenaga kerja dan 99% dari total lapangan kerja.
Meski demikian, selama pandemi, hampir semua pelaku UMKM mengeluhkan tentang berkurangnya pendapatan mereka saat menjalankan bisnisnya.Kenyataan ini yang memaksa para pelaku UMKM ini untuk mengurangi bahkan menghentikan aktivitas ekonomi mereka.
Kondisi ini kemudian memaksa para pelaku UMKM menata ulang strategi bisnisnya. Salah satunya adalah UMKM pakaian muslim yang aktif di penjualan berbasis daring, warnawarni.ori
Pemilik, warnawarni.ori Dessy Indarti, mengaku bahwa selama pandemi ini usahanya mengalami penurunan pendapatan. Tak tanggung-tanggung, penurunan omzet dari usaha yang ditekuninya sejak tahun 2015 ini mencapai hampir 50 persen dibanding saat sebelum pandemi.
“Waduh, 50 persen (turun pendapatan),” kata Dessy Indarti saat dihubungi di Jakarta, Minggu 20 September 2020.
Dessy mengatakan untuk bisa bertahan dan tidak melakukan PHK terhadap para karyawannya, ia harus memutar otak agar tidak mengalami penurunan pendapatan yang drastis. Salah satunya aktif untuk mengembangkan inovasi produk.
“Biar enggak turun terus (pendapatanya) yang jelas kita inovasi,” imbuh Dessy.
Namun demikian, ia tetap bersyukur dengan hasil yang didapatkan. Sebab, jika dibandingkan dengan pengusaha lain, ia melihat banyak yang sudah tutup.
Di samping itu, usaha pakaian muslim, khususnya ditengah pandemi, harus terus melakukan inovasi agar pelanggan tetap tertarik dengan berbagai produknya. Selajutnya, kata dia, pelaku UMKM harus tetap menerapkan protokol kesehatan dalam menjalankan usaha ditengah pandemi ini. Menurutnya, menerapkan protokol pencegahan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah sangat penting.
“Inovasi ke produk, terus manejemen di sini sesuai SOP Covid-19,” ujarnya.
Terakhir, tambah dia, konsisten dan intropespeksi diri menjadi kunci penting mengelola bisnis pakaian. Perempuan Kelahiran Lampung 1990 itu menuturkan, sikap konsisten dan intropeksi diri sangat perlu dimiliki olah pengusaha. Sebab, tidak semua usaha yang dijalani akan berjalan mulus.
“Tentu saja setiap usaha pasti ada saja cobaan dan ujianya. Kalau saya selalu berusaha untuk konsisten dan terus harus belajar. Itu yang penting,” pungkasnya.
Dari sikap konsisten yang dimilikinya itu, Dessy bisa sukses mengembangkan usaha pakaian muslimnya melalui berbagai akun sosial media dan marketplace. Beberapa akun penjualan yang kini aktif di sosial media Instagram di antaranya @warnawarni.ori @allmurahgrosir, dan @delladaily.hijab . Hingga saat ini, Dessy tercatat telah mempekerjakan lebih dari 200 karyawan.