Nasional

Taufik Ismail Sebut PKI Memang Sudah tidak Ada, tapi Bangkit

 

 

JAKARTA, EDUNEWS.ID – Aktivis dan sastrawan Indonesia, Taufik Ismail menyebut, Partai Komunis Indonesia memang sudah tidak ada lagi di Indonesia hingga saat ini. Namun, PKI sekarang sudah mulai bangkit untuk melanjutkan balas dendam atas kekalahan PKI di waktu dulu.

“Kalau bicara tentang PKI, PKI memang sudah tidak ada. Tetapi PKI bangkit dan namanya sekarang komunis gaya baru,” ujar Taufik Ismail dalam diskusi publik yang mengusung tema ‘Isu Kebangkitan PKI; Realita atau Propaganda’ di Jakarta, Selasa (6/3/2018).

Dalam diskusi tersebut hadir juga sebagai pembicara aktivis politik Kivlan Zein. Taufik pun menggaris bawahi apa yang dipaparkan Kivlan dalam forum didkusi yang dikawal kepolisian dan TNI tersebut. Menurut Taufik, Komunis Gaya Baru (KGB) yang disebut Kivlan merupakan PKI yang bangkit.

“Saya ingin garis bawahi apa yang disampaikan Pak Kivlan Zein yaitu tentang masalah melanjutkan dendam dari KGB, Komunis Gaya Baru. KGB itu adalah PKI yang bangkit,” ucapnya.

Sementara itu, Kivlan Zein sendiri mengungkapkan bahwa kebangkitan PKI merupakan sebuah fakta, bukan lagi sebuah propaganda. Bahkan, kata dia, ideologi PKI ini sudah masuk ke semua lini, termasuk ke partai-partai.

“Benar sekarang mereka mencoba untuk masuk dalam semua lini, di dalam partai-partai, paling banyak di dalam PDIP. Data-datanya ada sama saya kok, bukan bohong,” kata Kivlan saat menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Menurut dia, pada tahun 2015 lalu, PDIP bahkan mengirimkan kader-kadernya ke Partai Komunis Cina untuk belajar ilmu politik dan pengkaderan. Karena itu, Kivlan berharap agar PDIP menarik beberapa orang yang diduga memiliki ideologi komunis.

“Sebaiknya PDIP itu menarik lah, orang-orang seperti Eva Kusuma Sundari, Rieke Dyah Pitaloka, Budima Sudjatmiko. Dia membuat buku itu, janganlah dimasukan jadi pimpinan lagi. Kan ucapan-ucapan seperti itu yang mengonotasikan orang PDIP dekat dengan komunisme. Jadi kita harapkan sebagai partai kekuatan nasionalis Pancasila,” ungkap Kivlan.

Baca Juga :   Pakar Hukum Tata Negara Prediksi Gugatan Pilpres Anies dan Ganjar Dikabulkan MK

Tidak hanya PDPI, tambahnya, partai lainnya seperti Nasdem dan Golkar juga mengirimkan kadernya ke Cina untuk dikader komunis. “Yang mengirimkan pengkaderan ke Cina kan ada Golkar, Nasdem, juga mengirimkan pengkaderan ke sana. Jadi jelas bukan hanya PDIP, tapi Golkar dan Nasdem yang memberikan kadernya ke Cina,” jelasnya.

Edunews.

Kirim Berita

Kirim berita ke email : [email protected][email protected]

ALAMAT

  • Jl. TB Simatupang, RT.6/RW.4, Jati Padang, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540 Telepon : 021-740740  – 0817 40 4740

__________________________________

  • Graha Pena Lt 5 – Regus Jl. Urip Sumoharjo No. 20, Makassar Sulawesi Selatan 90234 Telepon : 0411 366 2154 –  0811 416 7811

Copyright © 2016-2022 Edunews.ID

To Top
WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com